Diare merupakan kondisi gangguan kesehatan pencernaan yang bisa dialami semua orang dari bayi hingga lansia. Banyak yang menganggap penyakit ini tidak berbahaya dan bisa diatasi dengan mudah. Padahal menurut WHO, ada sekitar 525 ribu anak balita yang meninggal setiap tahunnya karena mengalami diare yang tidak tertangani dengan baik. Melihat data tersebut, maka sebaiknya jangan anggap enteng gangguan pencernaan tersebut, terutama apabila dialami oleh bayi dan anak.
Biasanya cara aman mencegah diare agar tidak dialami anak adalah dengan membuatkannya bekal makanan dan melarang untuk jajan di luar secara sembarangan. Hal tersebut mengingat memang sebagian besar dari diare yang terjadi pada anak adalah karena infeksi virus, bakteri, dan juga parasit.
Hal tersebut membuat anak mengalami diare yang utamanya karena kebersihan lingkungan yang kurang terjaga dan juga karena mempunyai sanitasi buruk yang tidak diperhatikan dengan baik. Sehingga hal tersebut membuat anak lebih mudah mengalami diare yang disebabkan oleh keracunan makanan.
Selain karena keracunan makanan yang telah terkontaminasi, penyebab lainnya anak mengalami diare adalah karena mengalami gangguan penyerapan makanan, efek samping obat, dan reaksi dari alergi yang dipunyai.
Saat anak mengalami diare ada beberapa gejala yang akan ditunjukkannya selain dari feses yang encer dan mempunyai frekuensi buang air besar yang lebih sering. Beberapa gejala tersebut adalah:
- Gejala pertama adalah mengalami perut yang kembung.
- Anak juga bisa mengalami mual hingga mentah.
- Anak bisa mengalami demam yang membuat suhu tubuhnya naik.
- Anak bisa mengalami gejala nyeri perut dan lemas yang dirasakan.
- Anak bisa mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan yang disebabkan oleh banyak cairan yang hilang saat BAB dengan frekuensi sering. Tanda dehidrasi tersebut akan membuat anak tampak pucat, matanya cekung, merasa haus, mulut dan bibir yang kering, mengantuk terus-menerus, dan jumlah urine yang berkurang.
Apabila diare yang dialami sudah parah juga akan membuat gejala yang dialaminya bisa bertambah ekstrim dan bisa berbahaya. Gejala diare yang berat bisa menyebabkan anak mengalami kejang, pingsan, sesak nafas, BAB yang mengeluarkan darah, dan lainnya yang membuat anak perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit. Hal tersebut tentunya bisa dihindari dengan segera mengatasi diare yang dialami atau bahkan lebih baik untuk melakukan pencegahan agar anak tidak mengalami diare.
Dan ada juga beberapa cara aman mencegah diare dari Diarepedia yang bisa dilakukan di rumah agar anak tidak mengalami diare adalah:
- Langkah pertama adalah dengan menjaga kebersihan lingkungannya dengan baik. Pastikan anak mengonsumsi makanan dan minuman yang bersih sehingga tidak mengalami diare karena makanan yang terkontaminasi.
- Langkah selanjutnya adalah dengan membiasakan anak untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Hal tersebut juga perlu dilakukan saat anak buang air kecil dan memegang benda yang kotor.
- Bagi ibu yang mempunyai anak di bawah 2 tahun bisa memberikan ASI yang berguna untuk memperkuat imunnya.
- Memberikan anak vaksin jenis rotavirus.
- Menyiapkan makanan yang bergizi seperti nanas yang bisa mencegah anak mengalami diare.
Selain cara pencegahan di atas, langkah lain yang bisa dilakukan oleh orang tua adalah selalu siap sedia obat Entrostop herbal anak di rumah. Tersedia varian Entrostop herbal anak yang menggunakan bahan herbal dan aman dikonsumsi oleh anak untuk bisa mengatasi diare yang dialami dengan cepat dan ampuh. Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai produk Entrostop Herbal Anak bisa melihatnya di Diarepedia.